Sebuah pantai di kawasan Uluwatu, Bali menjadi surga para surfer dan juga para pecinta pantai. Letaknya yang di balik batu karang menjulang membuat pantai ini seperti terisolasi dari luar.
Pantai yang terletak 3 km dari Pura Uluwatu ini berada di Desa Pecatu, Bali. Hampir sama seperti Padang-padang, butuh usaha untuk masuk ke dalam pantai ini. Anda harus meniti jalan kecil dan menuruni tangga yang lumayan terjal. Saat pasang, air laut sudah menjilati anak tangga.
Namun saat sedang surut, surga yang sebenarnya ada di balik tembok karang itu. Pasir putihnya terasa lembut di kaki, airnya yang jernih terasa dingin meski cuaca sedang terik. Setelah turun tangga, Anda bisa belok ke kanan untuk menemukan area bibir pantai yang lebih lebar.
Jangan heran jika melihat beberapa orang sedang duduk asyik memegangi kamera sambil menghadap ke lautan. Mereka sedang mengabadikan gambar para surfer yang sedang bergaya di atas ombak. Banyak juga wisatawan yang malah menghabiskan waktu menontoni para surfer yang sudah tergolong profesional ini.
Ombaknya yang besar dan banyaknya karang yang tersebar di dasar laut membuat pantai ini hanya diperuntukkan bagi para surfer profesional. Semakin sore, ombak akan semakin besar. Bukannya takut, para pecinta selancar ini malah semakin bersemangat. Dengan latar mentari sore yang sudah kemerahan, mereka bercengkrama bersama ombak dengan asyiknya.
Bagi Anda yang tak bisa atau belum jago bermain papan selancar, bisa menikmati kolam alami di tepi pantai ini. Saat surut, air laut akan menjauh hingga hampir 600 meter. Tepian pantainya yang merupakan celuk-celuk karang berdasar pasir otomatis menjadi kolam alami.
Airnya tenang dan sangat bersih. Malah Anda masih bisa melihat beberapa ubur-ubur dan ikan-ikan kecil mondar-mandir di kolam-kolam tersebut. Berenang di sana sambil menontoni para peselancar berlaga serta menunggu matahari tenggelam akan jadi liburan yang takkan terlupakan.
Pantai yang terletak 3 km dari Pura Uluwatu ini berada di Desa Pecatu, Bali. Hampir sama seperti Padang-padang, butuh usaha untuk masuk ke dalam pantai ini. Anda harus meniti jalan kecil dan menuruni tangga yang lumayan terjal. Saat pasang, air laut sudah menjilati anak tangga.
Namun saat sedang surut, surga yang sebenarnya ada di balik tembok karang itu. Pasir putihnya terasa lembut di kaki, airnya yang jernih terasa dingin meski cuaca sedang terik. Setelah turun tangga, Anda bisa belok ke kanan untuk menemukan area bibir pantai yang lebih lebar.
Jangan heran jika melihat beberapa orang sedang duduk asyik memegangi kamera sambil menghadap ke lautan. Mereka sedang mengabadikan gambar para surfer yang sedang bergaya di atas ombak. Banyak juga wisatawan yang malah menghabiskan waktu menontoni para surfer yang sudah tergolong profesional ini.
Ombaknya yang besar dan banyaknya karang yang tersebar di dasar laut membuat pantai ini hanya diperuntukkan bagi para surfer profesional. Semakin sore, ombak akan semakin besar. Bukannya takut, para pecinta selancar ini malah semakin bersemangat. Dengan latar mentari sore yang sudah kemerahan, mereka bercengkrama bersama ombak dengan asyiknya.
Bagi Anda yang tak bisa atau belum jago bermain papan selancar, bisa menikmati kolam alami di tepi pantai ini. Saat surut, air laut akan menjauh hingga hampir 600 meter. Tepian pantainya yang merupakan celuk-celuk karang berdasar pasir otomatis menjadi kolam alami.
Airnya tenang dan sangat bersih. Malah Anda masih bisa melihat beberapa ubur-ubur dan ikan-ikan kecil mondar-mandir di kolam-kolam tersebut. Berenang di sana sambil menontoni para peselancar berlaga serta menunggu matahari tenggelam akan jadi liburan yang takkan terlupakan.